dokumentasi penulis & template by StoryArt

Halo, ah rasanya sudah lama sekali blog ini sudah tidak saya urus. Seperti "peliharaan" yang sudah lama tak diberi makan, blog inipun sama. Wahai blogku, maafkan aku. 

Kali ini ijinkan aku kembali mengurusmu, menuliskan sedikit kilas balik setahun ke belakang yang telah aku lalui di hari pertama di tahun yang telah berganti angka ini.

--


2021,

Telah memberikan banyak sekali pelajaran kepadaku. 2 tahun menjalani kehidupan new normal, berdampingan dengan pandemi Covid-19 yang telah beberapa kali mengalami mutasi menjadi varian yang baru. Mencoba tetap berdamai dengan keadaan, tidak lagi merongrong Tuhan agar pandemi segera usai. Namun, mencoba mencari celah kebaikan yang ingin Tuhan berikan dengan adanya pandemi ini. 


2021,

Akhirnya penantian  panjang terbayar sudah. Bersyukur bisa dinyatakan lulus kuliah Diklat Profesi Fisikawan Medik dengan banyak kemurahan Tuhan yang diberikan kepadaku. Sekalipun telat lulus sesuai jadwal yang dijadwalkan. Kembali tertegun akan skenario terbaik yang telah Dia tuliskan untukku.  


2021,

Di tahun ini, aku harus kembali memaknai bahwa arti quality time dengan orang-orang yang ada di sekelilingku itu penting. Orang yang kemarin masih bisa tertawa dengan kita. masih bisa balas pesan kita, belum tentu hari ini masih bisa akan temui, masih bisa membalas pesan kita. 


2021,

Mengajarkan diriku kembali akan sikap tawakal, atau berserah diri atas segala usaha yang telah dilakukan. Kembali mengingat, tugas seorang makhluk hanyalah berusaha dan berdo'a, perkara hasil hanyalah Kuasa-Nya. 

"Nul, kamu hanya seorang makhluk. Berhenti mencoba melakukan hal-hal yang di luar kuasamu." -ucap hati nurani, ketika nafsu mencoba mengelabuhi diri.


2021,

Aku harus kembali memaknai kegagalan yang terjadi. Bahwa banyaknya kegagalan yang terjadi kepadaku tidak mengartikan bahwa aku adalah pecundang. Banyaknya kegagalan yang terjadi mengartikan kemauan diriku untuk mencoba dan terus belajar dari kegagalan. Yang patut aku sayangkan bukanlah kegagalan yang aku terima, tapi keenggananku jika aku tidak mau untuk mencoba. 

Bagaimana aku bisa tahu hasilnya nanti jika aku saja tidak pernah mau mencoba? 

Bagaimana mau gagal, lah wong gak ada percobaan sama sekali. Iya benar gak gagal, tapi bukan karena berhasil tapi tidak pernah gagal karena tidak pernah mau mencoba.


--

Atas segala peristiwa yang terjadi, 

Tuhan, aku ucapkan terimakasih atas segala skenario terbaik yang telah Engkau berikan. 

Mohon maaf atas segala khilaf yang pernah aku lakukan, 

atas perasaan yang sempat meragukan akan Kuasa-Mu,

atas sangkaanku kepada-Mu "Tuhan gak adil..", padahal Engkau penjamin atas rezeki kepada setiap makhluk yang ada di bumi ini.

Semua hanya perkara waktu, kapan kiranya aku "layak" mendapatkan atas hal yang aku inginkan atau Engkan gantikan dengan sesuatu yang jauh lebih baik menurut-Mu.


2022.

Semoga aku kembali bisa lebih bersyukur atas segala nikmat yang telah Engkau berikan, 
Semoga terus menjadi manusia pembelajar yang tidak pernah mau berhenti belajar,
Semoga diberikan hati yang kuat dalam menghadapi mungkin lebih banyak lagi kegagalan yang akan menghampiri,

"No matter, i can."


Kh- Fisikawan Medik yang terus belajar