Sebenarnya tulisan ini mau ku post 365/365, lah namanya aku gak bisa begadang. Ya udahlah tak apa, jadinya di post 1/366, awal tahun 2020.

Semoga ini menjadi pengingat ku, kalau "aku pernah di masa itu.."
Jadi, untuk tahun 2020, ah kiranya aku justru lebih kuat dalam berjuang.


--

Awal tahun 2019 -

Aku berhasil lulus dari kuliah S1 ku. 4,5 th waktu yang aku tempuh karena 0.5 th aku harus cuti pasca kecelakaan.

Namun, Allah sungguh baik.
Di keterangan status akademikku, aku menghabiskan waktu 8 semester. Jadi 1 semester waktu cutiku, tidak dihitung.

Lagi, terimakasih Allah Tuhanku, aku masih bisa lulus tepat waktu, 8 semester = 4 th.


Maret 2019 -

Di bulan ini, akhirnya aku bisa di wisuda. Namun,

H-3 aku wisuda, adekku kecelakaan.
H+9 aku wisuda, adekku berpulang ke Rahmatullah.

Yah, wisuda tanpa didampingi satupun sanak keluarga. Tapi, aku gak sendiri ko,. Aku masih punya keluarga dari orang tua yang berbeda, ACTION.


Juni 2019 -

Aku dikenalkan dengan seseorang yang menawarkan kebahagiaan di masa depan denganku.

Yang menyemangatiku selalu belajar buat tes, selalu fokus, ah ya.. mengenalnya aku kembali gemar menulis di blog kembali.


Juli 2019 -

Aku dinyatakan tidak LOLOS seleksi masuk diklat profesi Fisikawan Medis di Universitas Indonesia batch IV.

Sedih, iya.
Namun, jangan pernah berhenti berjuang, anggap belum rejekiku.


September 2019 -

Aku mulai menyusun timeline belajarku untuk persiapan tes batch V. Aku tak tahu pasti tanggalnya, namun aku punya mindset..

"Kalo Sintia menyiapkan tes buat masuk S2 di Jepang butuh waktu 9 bulan, ku harus juga seperti itu. Mungkin tak sama waktunya, karena kemungkinan Januari tes nya. Tak apalah 4 bulan harus fokus belajar buat tes."


November 2019 -

6 November, panitia mengumumkan bahwa tes batch V akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember.

Ah ya sudah, lebih cepat lebih baik pikirku.

Namun, 19 November panitia mengumumkan perubahan materi tes dari yang semula 2 materi dasar menjadi 5 materi full fisika medis, dah ah ada 2 materi yang aku belum dapat di perkuliahan S1 ku dulu.

Stress, down, pusing lah intinya.
Namun.. aku kembali meneguhkan hatiku,

"Sudahlah Nul, tugasmu adalah belajar dan berdo'a. Waktu masih tersisa 3 mingguan, ayo fokus belajar materi yang baru. YOU CAN DO IT Nul..com'on."


Desember 2019 -

Seseorang yang dulu memintaku untuk terus bercerita. Lalu kemudian menyuruhku berhenti untuk bercerita.

Seseorang yang dulu menawarkan perjuangan bersamaku, lalu dia berkata.. sudah habis waktunya.

Ah ya sudahlah,
Yang ingin pergi, akan tetap pergi.
Sekeras apapun aku menahannya, ia akan tetap pergi. Jadi mari persilahkan dengan ramah.

Aku lupa, senja itu butuh penantian emang, namun ia hanya datang sebentar, ia hanya singgah, tidak untuk menetap. Mungkin benar kata seorang kawan beberapa bulan lalu,

"Hati-hati Nul, bisa jadi ia hanya ujian untuk mengujimu akan kesungguhanmu mengejar citamu."

28 Desember, pengumuman hasil tes.
Nomor pesertaku terpampang di link pengumuman peserta yang lolos tes seleksi.

Dan baiknya Allah itu emang gak nanggung-nanggung deh.
Aku lolos DIKLAT, jadi aku cukup kuliah 6 bulan. Menghemat waktu 6 bulan matrikulasi. Alhamdulillah, tsumma Alhamdulillah Passing Grade nilai tes ku masuk 20 besar tertinggi, ah Allah sungguh Maha Baik.

Lagi, aku baru sadar suatu hal..
Sekalipun aku tidak lolos tes batch IV, namun aku bisa memperjuangkan, bismillah bisa lulus profesi bareng mereka yang lolos tes batch IV. Lagi.. Allah Sungguh Maha Baik, dengan segala skenario terbaik-Nya.

2019, tahun yang mengajarkan banyak hal padaku. Perjuangan, kehilangan, dan satu hal penting lagi, jangan pernah menaruh harapan kepada selain-Nya, karena hanya kekecewaan yang akan kau dapatkan.

Tahun 2020 bagiamana kelak?
Ah, mohon doanya..
Semoga aku bisa lulus profesi tepat waktu Juni 2020,
Semoga aku bisa lulus UKOM (Ujian Kompetensi) Fisikawan Medis,
Semoga bisa bekerja di RS sebagai FISMED,
Apalagi ya?
Semoga makin Istiqomah sama amalan yaumi nya, atau malah meningkatkan kuantitas dan juga kualitas nya, Aamiin.

Jodoh?
--Bukan tentang siapa yang cepat, tapi dengan siapa yang tepat. Aku tak mau menurunkan atau melunakkan kriteria penting seorang pasangan hanya karena ingin menikah cepat-cepat, ah aku bukan tipe seperti itu.

Silahkan jika datang, maka datanglah.
Yang datang silahkan, yang ingin pergi silahkan.
Semua itu perihal seleksi alam. Semesta yang akan tunjukkan mana yang terbaik yang akan bersanding sesuai tuntunan-Nya.

Halo 2020, apakabar ?
Siap jadi nak UI ?
Siap jadi nak Ibukota ?
Siap menghadapi kemacetan dan polusi ?
Siap menghadapi kebanjiran? 😫
Siap tawaf di mall tiap Minggu ?  -- ya kali, kalau gak weekendmu kau buat mengerjakan tugas-tugas Diklat. Hummm

Jadi...
AKU SIAP -
Selamat datang 2020, aku tahu semua tak akan mudah. Namun, semua tak ada yang tidak mungkin jika bersama-Nya.
Bismillah,





Mahasiswa Profesi Fisikawan Medis Universitas Indonesia Batch V