Pemuaian adalah salah satu materi Fisika kelas 7 SMP semester ganjil. Ada beberapa sub-bahasan pada materi pemuaian, yaitu pemuian pada besaran panjang, luas, dan volume.
Pada tulisan ini, aku ingin menjelaskan perihal penerapan prinsip pemuaian panjang yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita. Ah, you must believe that Physics is around the world. Physics always exist in our daily life.
Dimana,
L2 = panjang akhir (m)
L1 = panjang mula-mula (m)
ΔL = pertambahan panjang (m)
α = koefisien muai panjang (/oC)
ΔT = perubahan suhu (oC)
T2 = suhu akhir (oC)
T1= suhu mula-mula (oC)
Persamaan di atas adalah persamaan untuk menghitung panjang suatu benda setelah mengalami pemuaian.
Tapi, bagi kami mahasiwa jurusan fisika wabil khusus fisika murni, ya jangan harap bisa memakai persamaan sederhana itu. Kita justru disuruh mencari atau membuktikan persamaan sederhana itu, humm.
Well, prinsip pemuaian panjang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita lo. Contohnya adalah pemasangan rel besi kereta api.
Pernah gak sih kalian memperhatikan rel besi kereta api itu bagaimana pas dipasang?
Apakah berdempetan gitu?
Atau ada celah di antara besi-besi rel satu dengan yang lainnya?
Nih..daripada ngawang gak jelas.. aku comotin gambarnya via Mbah Google,
Jarak tersebut bukan suatu hal untuk menjauhkan, namun untuk memberikan jeda pada seseorang untuk melakukan kehidupannya sendiri.
Jarak sebagai ruang saling menghargai,
Jarak sebagai ruang saling toleransi,
Karena, sama halnya dengan rel kereta api yang tidak ada jarak pemisahnya akan menjadi bala bencana dalam perjalanan kereta api.
Hubungan antar sesama pun akan sama halnya dengan rel kereta api jikalau tak memberikan jarak di dalamnya.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari pemasangan rel kereta api.
-randomtalk ketika melihat deretan rel kereta api xixixi-
Tapi, bagi kami mahasiwa jurusan fisika wabil khusus fisika murni, ya jangan harap bisa memakai persamaan sederhana itu. Kita justru disuruh mencari atau membuktikan persamaan sederhana itu, humm.
Well, prinsip pemuaian panjang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita lo. Contohnya adalah pemasangan rel besi kereta api.
Pernah gak sih kalian memperhatikan rel besi kereta api itu bagaimana pas dipasang?
Apakah berdempetan gitu?
Atau ada celah di antara besi-besi rel satu dengan yang lainnya?
Nih..daripada ngawang gak jelas.. aku comotin gambarnya via Mbah Google,
Hal tersebut bukanlah tanpa sebab. Pemberian celah ini bertujuan untuk memberikan celah atau wadah, jika suatu waktu besi memuai.
Karena, kita tidak bisa memungkiri bahwa rel kereta api yang terbuat dari besi akan memuai jika dikenai oleh energi panas terus-menerus yang terjadi ketika rel kereta bergesekan dengan roda kereta api.
Akibat dari pemuaian ini akan berdampak pada bertambahnya panjang dari bahan yang memuai.
Kalau hal ini terjadi pada rel kereta api, maka yang terjadi rel kereta api yang terbuat dari besi ini akan melengkung atau membengkok yang tentunya akan berbahaya dalam perjalanan kereta api.
Oleh karenanya, itulah alasan kenapa selalu ada celah dalam pemasangan rel kereta api.
Lantas, aku pun juga berpikir..
Jikalau rel kereta api saja yang notabenenya adalah benda mati harus ada celah atau jarak untuk menghubungkannya, bagaimana dengan hubungan antar manusia?
Manusia bukan benda mati. Ia makhluk yang bisa berpikir dan bersifat merdeka, ya merdeka dalam pemikirannya.
Ku rasa pun sama. Dalam setiap hubungan kita terhadap sesama, tetap berikan jarak.
Jarak sebagai ruang saling menghargai,
Jarak sebagai ruang saling toleransi,
Karena, sama halnya dengan rel kereta api yang tidak ada jarak pemisahnya akan menjadi bala bencana dalam perjalanan kereta api.
Hubungan antar sesama pun akan sama halnya dengan rel kereta api jikalau tak memberikan jarak di dalamnya.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari pemasangan rel kereta api.
-randomtalk ketika melihat deretan rel kereta api xixixi-
Created by : Medical Physicist wanna be, Aameen.
Posting Komentar
Posting Komentar