Sore ini, entah kenapa aku ingin sekali kembali berandom ria berbicara pada diri sendiri,
Aku yang emang terlahir sebagai makhluk visioner yang terlalu merancang semua hal terlebih dahulu.
Imajinasiku emang terkadang teramat "liar". 

Jikalau orang pada kebanyakan akan memikirkan nama bayi terlebih dahulu, tidak denganku. 
Oh salah, seharusnya aku harus memikirkan "Siapa calon bapak dari si Bayi terlebih dahulu dong ya?"
Dikira, bayi bisa dibeli macam tahu bulat lima ratusan.

Lagi,
aku terbiasa mengeksplor pemikiranku, jauh ke depan. Ah, mungkin ini teramat jauh atau bisa jadi menjadi sebuah lelucon bagi sebagian orang. 

Tapi tidak denganku.
Apa salahnya jika aku memiliki sebuah metode pola asuh anak yang berbeda dengan yang lain?.
Apa salahnya, walaupun aku masih single, namun aku sudah memikirkan hal tersebut?
Bukankah suatu hal jikalau dipersiapkan dengan betul malah jauh lebih bagus ?
Kalau toh ada trial errornya, kita sudah tahu cara efektif untuk menghadapinya karena proses pembelajaran kita yang lebih dini daripada yang lain?

Jadi, berhenti berpikiran jika tulisan ini aku buat karena aku sedang baper atau galau gulana.
Tulisan ini, aku dedisikan untuk Kamu, yang mungkin entah kapan akan berjumpa denganku.

"Halo, apakabar.. Mari dengarkan aku berdongeng. Ku harap Kamu akan suka, dan aku harap Kamu kelak akan membacanya. Yang pasti harus Kamu ketahui, aku mencintaimu..sebelum berjumpa denganmu? Jadi, see you Kamu di masa depan."

--

Kamu tahu Nak? Mamahmu ini lulusan apa kan?
Peminatan Kuliah yang Mamah ambil juga apa?
Oh tidak, Dunia Mamahmu juga telah teralihkan sejak Mamah di bangku SMP.

Bukan Mamah ingin kamu juga bergelut di dunia yang sama seperti Mamahmu.
Bukan juga Mamah ingin menjurumuskanmu kepada keruwetan hidup yang hakiki ini.

Tapi, Mamah hanya ingin kamu mendapat dogengan yang tak seperti biasa.
Bukan si kancil yang mencuri timun,
Bukan pula si Budi dan Bapak Budi.

Kamu tahu Mamahmu ini tak mau seperti orang kebanyakan kan?
Well..nanti tiap malam menjelang tidurmu, kau akan Mamah bacakan dongengan yang juga syara' dengan ilmu pengetahuan.

Kau pun akan bebas berkeliaran membaca di sudut perpustakaan rumah kita Nak.
Kamu harus mengenal dunia membaca sedini mungkin, jangan seperti Mamahmu. 
Terlambat menyadari ternyata dunia membaca itu sangatlah menyenangkan.

Kamu pun juga harus mengenal ilmu pengetahuan sedini mungkin Nak.
Kelak ketika Mamah mengandungmu, Mamah punya keinginan harus selalu mengerjakan soal-soal matematika. 

Iya, kenapa Matematika? 
Lagi, biar kamu tak seperti Mamahmu.

Apa yang tak Mamahmu bisa, semoga tidak menurun ke kamu. 
Semoga yang baik-baik saja menghampirimu.

Nanti, Kamu akan Mamah ceritakan Nak, bagaimana bom atom itu terjadi?
Ketika ada pembelahan sebuah inti berat yang tertumbuk oleh partikel yang disebut dengan reaksi fisi. Sehingga inti berat tersebut, membelah menjadi dua inti baru. 

Akan tetapi, jika neutron sebagai hasil dari pembelahan inti ini kemudian juga menyebabkan pembelahan inti yang lain, uncontrolled chain reactions, Reaksi Fisi Berantai Tak Terkendali. Reaksi ini akan menghasilkan energi yang sangat besar, yang biasa kita sebut dengan bom atom.

Kamu juga harus tahu nak, tidak hanya lingkungan yang akan berdampak karena peristiwa bom atom ini. Manusia yang hidup di sekitar lingkungan yang terkena bom atom juga mendapatkan dampaknya.
Oh, bukan hanya yang hidup pada masa peledakan bom itu terjadi, namun keturunan dari masyarakat yang terdampak bom atom juga berpengaruh Nak.

Hal tersebut dipelajari pada materi Radiobiologi, dimana disiplin ilmu tersebut mempelajari efek radiasi pada makhluk hidup. 
Sebutlah efek yang didapatkan oleh masyarakat yang terdampak bom nuklir adalah efek stokastik. Efek yang tidak memiliki dosis ambang, namun bisa menyebabkan karsinogenik dan diteruskan kepada keturunan mereka.

Seperti contoh pada keturunan masyarakat Hiroshima dan Nagasaki yang terdampak bom nuklir tahun 1945. Bayi-bayi yang lahir pasca bom nuklir itu terjadi memiliki kelainan seperti, microsefali (diameter kepala lebih kecil dari bayi pada umumnya). Retardasi Mental, kelainan atau cacat mental pada bayi sejak lahir atau bahkan juga penyakit kanker darah atau leukimia yang memiliki batas waktu biasanya 10 tahun setelah peristiwa radiasi itu terjadi.

Atau, Kamu pun juga harus paham lebih dulu Nak. Atom bukanlah bagian terkecil. Masih ada bagian terkecil lain seperti Muon, Elektron, Lepton, dll, Atom terdiri dari atas inti atom dan elektron yang mengelilinginya melalui orbital atom. Inti atom terdiri atas proton dan neutron, proton bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan alias netral. Oh ya,, penjelasan tersebut bisa kamu baca di tulisan Mamah yang lain di blog ini juga ko Nak.

--

Cukup segini dulu ya Nak, nanti kita bahas yang lain lagi. 
Yang jelas, Aku mencintaimu. 


your future mommy