Ini review buku ketiga yang aku tulis di blog ini. Ada seorang yang memberi nasehat kepadaku, bahwa salah satu cara agar isi dari buku yang telah selesai kita baca tidak hilang atau kita lupakan. Maka buatlah review atau resesensi dari buku tersebut.

Setelah ku pikir emang benar adanya sih. 
Menuliskan secara singkat isi dari buku yang telah selesai dibaca cukup efektif "menjaga" daya ingatku terhadap buku-buku yang telah selesai aku baca, HAHA.

Let's enjoy to read---

1. Informasi Buku

Buku ini merupakan kumpulan 9 kisah inspiratif para perempuan penyintas kanker dalam menghadapi penyakit kanker hingga ia meraih kesembuhan.

Kisah-kisah dari pejuang kanker ini ditulis oleh Priska Siagian. Buku ini merupakan buku kedua yang dibuat oleh FUDA Cancer Hospital untuk masyarakat Indonesia. Oh ya, kesembilan kisah inspiratif di buku ini menceritakan bagaimana penyintas kanker berhasil sembuh dari kanker setelah berobat di FUDA Cancer Hospital yang terletak di Guangzhou, Tiongkok.

Kata "kanker" yang membuatku tertarik untuk membeli buku ini pada even Gramedia Book Sale beberapa bulan lalu. Ah, memang tak salah aku memutuskan untuk membeli buku ini. Ternyata buku ini memberiku pengetahuan baru akan pengobatan penyakit kanker yang baru-baru ini dikembangkan oleh rumah sakit tersebut.

2. Isi Review

Pada bagian awal dari buku ini menjelaskan perihal pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya rutin dilakukan oleh perempuan. Mengingat National Health Institute (NHI) menyebutkan bahwa hormon estrogen merupakan salah satu hormon yang bersifat karsinogenik, dapat memicu kanker. 

Oleh karenanya penting dilakukannya pemeriksaan kesehatan, semakin dini sel kanker dideteksi, maka semakin besar kemungkinan harapan untuk sembuh dari penyakit mematikan ini.

Berikut beberapa pemeriksaan kesehatan rutin tersebut ;

-Mamografi, pemeriksaan deteksi dini kanker payudara. 
-Pap smear, pemeriksaan deteksi kanker serviks oleh human papilloma virus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual.
-Kolonoskopi, pemeriksaan deteksi adanya benjolan tak lazim dalam usus.
-Periksa kadar kolesterol.
-Periksa kadar gula darah, penelitian membuktikan bahwa gula darah yang tinggi dapat menjadi daya tarik sel kanker. 

FUDA Cancer Hospital yang terletak di Guangzhou, Tiongkok, memiliki teknologi pengobatan baru untuk penyakit kanker tanpa harus operasi dan menyakitkan si pasien. 

Seperti Cryosurgery, Kemoterapi lokal, Imunoterapi, Photodynamic Therapy (PDT), Brakiterapi, dan Nano Knife.

Namun, dari kesembilan kisah yang dibukukan menceritakan bahwa pasien diterapi dengan metode CryosurgeryKemoterapi lokal dan Imunoterapi. 

-Cryosurgery, terapi ini dilakukan dengan pembekuan esktrem. Awalnya, tumor dibekukan hingga -160 derajat Celsius menggunakan gas argon. Lalu setelahpenf itu siklus penghangatan dengan menaikkan suhu 20-40 derajat Celsius secara perlahan menggunakan gas helium. Siklus pendinginan dan penghangatan akan dilakukan beberapa kali hingga sel kanker mati dan volume tumor mengecil.

-Kemoterapi lokal, kemoterapi ini dilakukan dengan mengalirkan obat kemoterapi langsung melalui pembuluh darah yang memasok makanan ke area tumor. Kemoterapi lokal merupakan metode targeted therapy yang membuat sel kanker hanya menerima makanan berupa obat kemoterapi. 

Seperti yang sering kita jumpai, efek samping dari obat kemoterapi bisa membuat semangat pasien untuk sembuh menurun. Efek rambut rontok, mual, karena memang umumnya kemoterapi yang ada di Indonesia adalah kemoterapi sistemik atau mengalirkan obat kemoterapi ke seluruh tubuh. Sangat lazim mereka yang telah melakukan terapi kemoterapi, rambutnya rontok atau menjadi gundul, dan juga sangat kurus.

Dengan teknologi kemoterapi lokal ini dapat mengurangi efek dari obat kemoterapi seminimal mungkin sehingga tidak memengaruhi psikologis pasien. Sehingga pasien semakin bersemangat untuk menjalani pengobatan.

-Imunoterapi, setelah pasien melakukan Cryosurgery dan Kemoterapi lokal, pasien akan melakukan imunoterapi. Proses pengobatan ini diawali dengan pengambilan darah pasien yang dipisahkan dengan sel-T (kekebalan tubuh). Lalu, sel T yang dipilih akan diperbanyak di laboratorium. Sel T yang telah diperbanyak ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien guna sebagai  antigen tumor, yang membasmi sel-sel yang kanker masih tersisa di tubuh pasien. 

Setelah 6 bulan pengobatan, pasien diharuskan melakukan prosedur pemeriksaan PET CT (Possitron Emission Tomography) ini merupakan prosedur diagnostik yang mengalirkan obat radioaktif ke dalam tubuh pasien guna mendeteksi masih adakah sel kanker atau tidak dalam tubuh pasien.

Ke-sembilan wanita tangguh dalam buku ini membuktikan bahwa menderita penyakit kanker bukanlah akhir dari segalanya. Mereka bisa membuktikan, jikalau terbebas dari penyakit mematikan ini bukanlah hanya sebuah angan. 

3. Kesimpulan

Setelah membaca sembilan kisah inspiratif dalam buku ini, aku menyimpulkan bahwa. Dukungan dari orang terdekat, keluarga, sahabat, pasangan, anak, dapat menjadi sebuah energi positif bagi mereka. 

Dari kisah mereka aku paham, jika..
"Tuhan sesuai prasangka hamba-Nya" itu benar adanya. Tugas kita sebagai hamba adalah berusaha. Sama seperti halnya dengan para wanita tangguh di buku ini. Setelah mereka mendapat vonis kanker, hal pertama yang mereka lakukan adalah berdiskusi dengan keluarga untuk mencari pengobatan yang tepat sebagai usaha untuk mencari kesembuhan. 

Ada satu nasehat yang aku petik dari buku ini,

"Saking asiknya bekerja, aku jadi lupa memberi istirahat yang cukup untuk tubuhku. Inilah yang menjadi pemicu kanker payudaraku. Kini aku belajar bagaimana tetap punya ambisi tanpa harus 'mencederai' tubuh sendiri."-Yohana

Kh