Dalam membuat puisi ini saya mendapat inspirasi dari sebuah puisi di salah satu fanspage di facebook yang berjudul “Sebuah surat cinta dari Fisikawan” 


Puisi ini pertama kali saya baca di depan kelas untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari guru tercinta saya yaitu, Bu.Susiati. Dalam kesempatan tersebut saya mendapat giliran pertama membacakan puisi yang saya buat. Dengan berbekal, latihan 1 hari, nada yang nyaris acakaduut,,, Saya berhasil membacakan puisi tersebut. Dan hal tersebut merupakan pengalaman pertama saya membacakan puisi di depan orang banyak :D 

 

Cinta dalam Diam
Aliran cintaku padamu
Laksana aliran listrik statik
Yang diam tapi berontak

          Walaupun usahaku bertemu denganmu
          Akan selalu sebanding dengan gayaku
          Tapi semua itu tak akan pernah sebanding
          Dengan besarnya waktuku bersamamu
          Bahkan jika aku bandingkan
          Dengan gelombang rindu yang menimbulkan
          Irama nada atas tertinggi di jantungku

Semua energi kinetik yang kau lakukan
Membuatku menjadi mahkluk inersia di planet ini
Bahkan ketika engkau berada dalam jarak beribu-ribu depa dariku
Tetap saja frekuensi pesonamu membias pada rangkaian syaraf di otakku

Saat partikel kulitmu bergesekan dengan partikel kulitku
Menimbulkan energi kalor dalam diriku
Dimana energi kalor itu akan sebanding
Dengan massa waktu partikel kulitku bergesekan dengan partikel kulitmu

Tak hanya itu saja
Pancaran cahaya matamu
Menimbulkan radiasi seperti radiasi benda hitam di otakku
Dimana radiasi itu akan merembes
Tak hanya di otakku, tapi juga di jantungku, hatiku, darahku

Semoga engkau mengerti
Energi diam potensial cintaku padamu

Karya : Khusnul Khotimah
Dibuat pada tanggal : Senin, 23 September 2013