Review Buku : “Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta”

1. Informasi Buku

Judul : Jika Kita Tak Pernah Jatuh CInta
Pengarang : Alvi Syahrin
Penerbit : GagasMedia
Cetakan keenam, 2019
Harga : Rp. 88.000,00- (tersedia di Gramedia)
Halaman : viii + 224 halaman
Ukuran : 13 x 19 cm
ISBN : 978-979-780-934-8
Genre : Motivasi/ Pengembangan Diri

template by Storyart and pict from Google

"Jika kita tak pernah jatuh cinta, 
mungkinkah kita bisa lebih menghargai diri sendiri dengan melepaskan dia yang selalu menyakiti?"-Sinopsis

2. Isi Review 

Isi dari buku ini sesuai dengan genre yang diutarakan oleh penulis dalam informasi buku. Buku ini berisikan 45 tulisan singkat dengan berbagai keadaan. Lalu dengan keadaan yang telah diuraikan tersebut, penulis menyisipkan nasehat-nasehat kecil dari beberapa keadaan yang dipaparkan.

Berikut contoh beberapa bagian tulisan yang sempat saya rangkum.

--
9| Jodoh yang sedang Mendoakanmu
Dia tak tahu namamu.
Kau tak tahu namanya.
Kalian tak pernah bertemu.
Namun, dia sedang mendoakanmu.

....,sudah ada Tuhan Pencipta Alam Semesta yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,.....yang telah menuliskan skenario kehidupanmu dengan sebaik-baiknya,...

Kau hanya perlu menunggu waktu yang tepat sampai ia datang pada jalan hidupmu. Berjiwa besarlah. Bukankah Tuhan selalu bersama orang yang sabar?
Apalagi yang kau ragukan?
--

Aku pernah membaca entah dimana, aku lupa. Kurang lebih seperti ini,
"Kita akan bersama dengan seseorang yang kita doakan, atau kita adalah menjadi jawaban dari do'a orang lain."

Teruslah berbaik sangka akan keadaan, Tuhan menciptakan sesuatu itu adalah sepasang. Tuhan tak pernah salah manakar takdir untuk hamba-Nya.

Bukankah orang yang tepat akan datang di waktu yang tepat?
Kalau berakhir, it's simple. Bukan orang yang tepat, case closed.

--
18| Masalah Orang Jatuh Cinta
Kita tak harus selalu mendengar
apa yang orang lain katakan,
tetapi kau juga tak selalu benar.
Aku tak mau ini terjadi ketika kau jatuh cinta.
Masukan teman-temanmu; kau anggap senjata yang berusaha menghancurkan hubunganmu dan dia.
--

Seperti lagu yang dinyanyikan oleh Agnes Monica, Cinta ini, kadang-kadang tak ada logika.. Memang begitu adanya, ketika orang jatuh cinta, segala hal tentang "dia" terlihat baik dan menyilaukan mata. 

Masukan dan saran dari orang-orang terdekat dianggap angin lalu. Ketika hubungan itu berakhir, hanyalah penyesalan atau bahkan sumpah serapah yang keluar.

Ah, apakah seperti itu yang dinamakan cinta?

--
37| Jangan-jangan
Dia tak pernah punya rasa;
kau yang terlalu merasa.
Kau membuat berbagai asumsi. Kau berimajinasi bersama ekspektasi-ekspektasimu. Kau tenggelamkan dirimu ke dalam asumsi dan ekpektasimu sendiri. Semakin cinta, semakin dalam.
Namun, dia tak pernah punya rasa?
Mengapa kau masih menyalahkannya?
--

Merasa spesial karena diperhatikan lebih olehnya, eh taunya dia emang seperti itu ke orang lain. Ya emang dia tipe baik ke semua orang. Lalu marah karena dia tak memiliki rasa tapi kenapa seperti memberi harapan kepada kita.

Dia yang memberi harapan, ataukah kamu yang terlalu dini menaruh harapan kepadanya?

3. Kesimpulan

Membaca buku ini ketika hati sedang patah serasa diberi nasehat-nasehat kehidupan, bahwa kehidupan tidak akan berakhir karena berakhirnya suatu hubungan. Penulis seperti seorang kawan yang tengah memberi pelukan lewat tulisan kepada pembaca.

Buku ini seperti pemantik semangat untuk hati yang sedang patah karena cinta. 

Membaca buku ini menjadikan diri kamu sadar, bahwa mencintai diri sendiri sebelum berbagi cinta kepada orang lain itu memang benar adanya. Karena, ketika seseorang yang kau cinta itu telah pergi, kau tetap memiliki dirimu, kau tak kehilangan dirimu.

"I lost him, but i found me."- pun ketika kamu kehilangan dirimu sendiri ketika bersama dia yang kau cinta, dan akhirnya pun kau kehilangan dirinya juga. Kita harus tetap berbahagia, kita bisa menemukan diri kita di akhir sebuah kisah.

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta dituliskan untukmu yang pernah merasa terpuruk karena cinta, lalu bangkit lagi disebabkan hal yang sama.-Sinopsis



untuk penulis, terimakasih telah menuliskan buku ini.

Kh


Posting Komentar